Penyajian
data ke dalam bentuk distribusi frekuensi merupakan salah satu langkah awal
yang biasanya dilakukan dalam menganalisis suatu data. Penginterprestasian data
biasanya dapat dibuat lebih mudah jika data tersebut disusun dan disederhanakan
lebih dulu ke dalam tabel. Salah satunya adalah dengan tabel frekuensi.
Distribusi frekuensi merupakan suatu tabel, dimana data yang dikelompokkan ke
dalam beberapa interval numerik yang disebut interval kelas (selang kelas).
Bentuk tabel ini sangat sederhana karena hanya menyajikan jumlah pengamatan
atau frekuensi dalam setiap interval kelas.
Tabel
frekuensi merupakan suatu tabel yang menunjukkan sebaran atau distribusi
frekuensi data yang kita miliki, yang tersusun atas frekuensi tiap-tiap kelas
atau kategori yang telah ditetapkan. Frekuensi tiap kelas/kategori menunjukkan
banyaknya pengamatan dalam kelas kategori yang bersangkutan.
Proses
penyusunan data ke dalam distribusi frekuensi sangatlah sederhana tetapi cukup
membosankan dan menyita waktu jika dillakukan secara manual. Namun kita tidak
akan menyusun tabel frekuensi secara manual namun dengan menggunakan Microsoft
Excel Tahapan-tahapan yang diperlukan dalam penyusunan distribusi frekuensi
dengan kelas yang merupakan selang/interval dilakukan dengan 4 langkah yaitu;
Menyusun Tabel
Susunlah
tabel sesuai pada gambar di bawah ini untuk mempermudah dalam memahami tata
cara membuat tabel frekuensi dengan menggunakan excel.
Penentuan banyaknya selang/interval kelas.
Jumlah
interval kelas, apakah nantinya pembuatan tabel tersebut menggunakan bantuan
computer atau tidak, kita sendiri yang harus menentukan. Banyaknya interval
kelas tergantung pada maksud dan tujuan kita membuat tabel frekuensi tersebut
serta banyaknya pengamatan dari variabel yang kita miliki.
Pengamatan
yang tidak terlalu banyak tentunya tidak memerlukan interval kelas yang banyak,
sebaliknya pengamatan besar memerlukan kelas yang cukup banyak. Namun demikian,
agar banyaknya interval kelas yang diperoleh lebih mudah penyesuaian, maka
gunakan rumusan sebagai berikut:
k = 1 + 3.3 log (n2/100)
Rumus
tersebut merupakan modifikasi dari rumus Sturger, k = 1 + 3.3 log (n).
Untuk
menentukan banyaknya kelas nilai yang harus diketahui terlebih dahulu adalah
jumlah data klaim asuransi yang terkumpul dengan cara memberikan formula pada
cell Banyaknya data yaitu tepat pada cell E7 = COUNT(A2:A51) = 50. Nilai
tersebut akan digunakan sebagai nilai n = 50 maka rumus menjadi,
Cell E4
= 1 + (3.3) log 50 = 1 + 6.6 ≈ 7
Penentuan Interval Kelas
Interval
dalam kelas atau lebar tergantung pada banyaknya kelas yang dipilih dan kisaran
data. Satu hal yang perlu diperhatikan, untuk tidak menyulitkan dalam
menginterprestasikan tabel frekuensi, seyogyanya semua interval kelas mempunyai
interval dalam kelas atau lebar kelas yang sama.
Penentuan
lebar interval kelas dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu kisaran
(Range) datanya, yaitu selisih antara data pengamatan tertinggi dengan data
pengamatan terendah, kemudian membaginya dengan jumlah interval yang
diinginkan.
R = Xb - Xk
Dimana:
R = range/kisaran
Xb = data terbesar
Xk = data terkecil
Selanjutnya,
interval dalam kelas yang kita lambangkan dengan I, ditentukan dengan rumus:
I =
R / k
Seperti
yang diketahui untuk mendapatkan nilai Range dibutuhkan Data Terkecil (Cell E2)
dan Data Terbesar (Cell E3). Isikan Cell E2 = MIN(A2:A51) dan Cell E3 = =MAX(A2:A51).
Setelah
itu dapatkan nilai Range (Cell E5) = E3-E2 dan Interval Kelas (Cell E6) = E5/E4.
Sehingga akan di dapatkan nilai seperti gambar di bawah ini,
Penentuan Nilai Interval Kelas
Setelah
kita memperoleh interval kelas pada Cell E6, sekarang kita dapat memasukan
nilai pada tabel frekuensi tepatnya di cell G3 hingga H10. Gunakanlah rumus
atau formula seperti gambar di bawah ini,
Maka
hasilnya akan menjadi,
Penentuan Nilai Frekuensi
Setelah
didapat semua data seperti gambar diatas. Maka langkah terakhir adalah
menghitung frekuensi masing-masing kelas interval yang telah kita buat. Ini
merupakan bagian terpenting dari semuanya karena sedikit rumit dalam penentuan
rumusnya di excel sehingga perlu kecermatan dalam memahami apa yang saya sampaikan.
Tapi kita coba langkah-langkahnya satu per satu hingga selesai dan mendapatkan
frekuensi yang kita cari. Adapun caranya,
Langkah 1
Blok
Cell J3 hingga J10. Kenapa yang di blok J3 hingga J10 bukan J3 hingga J9? Hal itu
dikarena nilai yang kita peroleh merupakan nilai array yang masih mentah karena
ada nilai terkecil yang tidak masuk pada kelas interval pertama.
Langkah 2
Inputkan
formula pada Cell J3 = FREQUENCY(A2:A51,G3:G9). Usahakan Cell J3: J10 masih
terblok jika masih terblok langkah selanjutnya adalah menekan tombol CTRL + SHIFT
+ ENTER secara bersamaan.
Penjelasannya
A2:A51 merupakan data dari cell A2 hingga A51 sedangkan G3:G9 merupakan Kelas
Interval.
Langkah 3
- Copykan nilai pada cell J4 hingga J10 ke Cell I3 hingga I 9 lalu tambahkan nilai (1) pada Cell I3.
- Cek Total jumlah frekuensi yang telah diperoleh karena Total Frekuensi harus sama dengan jumlah data.
Share This :
0 Comments