ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00

BLANTERWISDOM105

Pengaturan Mesin Bordir SWF Dari File DST Wilcom e2

8/30/2018
Memahami tata cara pengaturan dalam pengaplikasian sebuah design bordir menjadi karya seni pada kain merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajari apalagi untuk orang yang baru mengenal mesin bordir seperti SWF. Dimana mesin bordir SWF ini merupakan mesin yang berasal dan diproduksi di Korea Selatan.

Hasil yang didapatkan dengan menggunakan mesin bordir SWF ini dapat dikatakan sangat berkualitas sehingga banyak perusahaan yang menggunakan mesin bordir SWF ini. Namun untuk mendapatkan hasil bordir yang rapi dan baik tidak hanya karena faktor mesinnya saja namun ada beberapa faktor lain seperti software yang digunakan, design yang dibuat, kondisi kain, bahan penunjang lain seperi kain keras, plastik dan pengaturan pada mesin itu sendiri.

Adapun untuk pengaturan pada mesin bordir SWF yang dilakukan adalah sebagai berikut: 

A.    Input file menggunakan Flashdisk atau dapat Memanggil File yang sudah tersimpan   pada Mesin Bordir dengan cara pilih menu EMBCALL dimana tombol yang ditekan pada keypad adalah F1



B.  Melakukan pengaturan dengan menekan tombol F3 untuk memilih menu SETTING. Dimana pengaturan-pengaturan yang akan dilakukan meliputi,



1.  BASIC SETTING MESIN BORDIR SWF

Pengaturan pada Basic Setting merupakan pengaturan dasar yang digunakan untuk mengatur skala ukuran file, angle, mirror dan lain-lain seperti ditunjukan pada gambar berikut ini,

Pengaturan X Scale, Y Scale. X Satin, dan Y Satin digunakan untuk memperbesar dan memperkecil Gambar Design Bordir sehingga tidak perlu mengedit kembali lewat komputer. Satuan yang digunakan X, Y Scale adalah presentase sedangkan X, Y Satin menggunakan satuan mm. Pembesaran dan pengecilan di mesin bordir pastinya ada risiko yang harus diambil misalkan bentuk dari ukuran tidak sesuai walau penambahan lebar dan tinggi sama. Untuk itu lebih baik edit lagi di komputer saja menggunakan Software Wilcom e2 atau Tajima Version 14.

Pengaturan Angle berfungsi untuk merubah tingkat kemiringan atau bisa saja menjadi horizontal atau vertikal.

Pengaturan Mirror berfungsi untuk membuat design dibalik seperti benda yang terlihat di kaca.

Pengaturan Jump Convert berfungsi untuk mengatur jumlah langkah stitch yang dilakukan setelah objek pertama dibuat jadi akan menyisakan benang yang tidak dijahit ke kain. Pada properties connections wilcom ada jenis koneksi yang digunakan di run atau jump sepertu itu lah Jump Convert.

Offset Function berfungsi untuk menentukan posisi atau lokasi awal tusukan jarum. biasanya fungsi ini digunakan pada saat akan membordir potongan kain (aplikasi) ke kain dasar.

2.  EMB PARAMETER SETTING MESIN BORDIR SWF

Pengaturan EMB Parameter Setting merupakan pengaturan yang terjadi setelah proses bordir selesai misalkan menghitung jumlah total stitch dan menghapusnya atau mengembalikan posisi frame ke tempat semula (origin). Dimana pengaturan pada EMB Parameter Setting meliputi pengaturan Total Stitch Clear, Total Work Clear, Auto Origin Return, Jum Change Data, Auto Backtack, Jump Convert (length), Applique, Auto Back Stitch.


Keterangan:
Pengaturan Total Stitch Clear dan Total Work Clear adalah pengaturan untuk memhapus total semua jumlah hasil stitch dan jumlah proses yang telah dilakukan dan Total Stitch ditunjukkan oleh simbol gambar seperti ini,


Pengaturan Auto Origin Return berfungsi untuk mengatur apabila proses bordir telah selesai, frame akan kembali ke posisi origin yang telah ditetapkan dan diatur. Jadi poisis origin ini dapat diatur oleh pengguna sesuai keinginan.

Pengaturan Auto Backtack adalah teknik jahitan seperti teknik jahitan jelujur. Karena setting yang digunakan EndBack maka pengaturanya akan akan dikembalikan ke pengaturan file design yang dikerjakan pada komputer.

Pengaturan Jump Convert (length) adalah pengaturan panjangnya jump stitch misalkan pada Jump Convert diisikan 30 mm.

Pengaturan Applique adalah pengaturan untuk membentuk sebuah gambar pada gelaran kain yang kemudian mesin berhenti sejenak hingga kita selesai menempelkan potongan kain lainnya untuk dibordir bersamaan dengan kain yang di gelar tadi atau kain dasar. Misalkan penambahan kain berbulu yang akan dijahit ke kain lainnya. Seperti gambar berikut ini,


Namun penggunaan Applique ini jarang digunakan karena akan lebih mudah dengan cara melakukan pengaturan pada Needle Setting dan pengaturan Frame Offset..

Pengaturan Auto Back Stitch (Tikam jejak) digunakan agar pada saat akan memulai tusukan jarum maka akan di mulai beberapa langkah ke belakang dapat 1 atau 2 stitch.




3.  M/C PAREMETER SETTING MESIN BORDIR SWF

Pengatur kecepatan proses stitch bordir dapat diatur pada M/C Parameter Setting ini, Hal yang akan diatur pada settingan ini adalah Max Speed, Min Speed, EMB Speed, Inching Speed, Jump Speed, Slow Speed, After Triming Inching Stitch, Auto Triming. Dimana tampilannya seperti berikut,



4.  NEEDLE SETTING MESIN BORDIR SWF

Mengatur penggunaan warna benang yang dimasukan ke dalam jarum yaitu melalui pengaturan Needle Setting. Dimana untuk penomoran jarum diberikan huruf N didepan angka nomor jarum misalkan N1 adalah Jarum Nomor, N2 adalah jarum Nomor 2, N3 adalah jarum Nomor 3 dan seterusnya hingga jumlah jarum yang terpasang pada Head. Perhatikan gambar berikut ini,

Tata cara pengaturan ini adalah,

Pertama, Dalam membuat design bordir pada wilcom dianjurkan untuk menyusun tiap bagian itu berdasarkan warna dan dalam posisi yang sama seperti paling bawah. Perhatikan gambar design bordir berikut ini,


Perhatikan warna garis hijau diatas menunjukan warna merah tersusun pada List pertama yang akan dibordir. Setelah warna merah adalah warna putih pada bagian tangan.

Kedua, Setelah menentukan warna benang yang pertama akan dibordir yaitu warna merah maka selanjutnya kita memberikan penomoran jarum dimana benang warna merah tersebut dipasang misalkan benang merah dipasang pada jarum ke 2 dan benang warna putih terpasang pada jarum ke 4 sehingga susunan tampilan pengaturan menjadi seperti berikut ini,

Cara menginput N2 yaitu dengan cara menekan tombol nomor 2 pada keypad.

Catatan: Pengaturan dengan memasukan angka 0 dan bukan N1 atau N2 atau lainnya digunakan untuk membuat proses bordiran berhenti sejenak dan akan dijalankan lagi secara manual menggunakan Bar Switch atau tiang Start-Stop-Mundur setelah menempelkan kain lain (potongan kain lain) dimana biasa disebut kain Aplikasi yang akan dibordir bersamaan kain di bawahnya atau kain dasar. Kalau secara manual dapat dengan cara menghentikan proses bordir sebelum ke objek bordir benang tertentu dengan mengerakan Bar Switch lalu pasang Aplikasi selanjutnya tekan tombol ORG pada keypad dan jalankan lagi dengan Bar Switch.

Kain aplikasi ini bersifat dekoratif untuk menambah keindahan pada bordiran. Misalkan menambahkan kain berbulu pada kain lain dengan bentuk tertentu.

Frame Offset Setting biasanya digunakan pada saat akan membordir potongan kain (aplikasi) ke kain dasar atau ke pola yang telah dibuat sebelumnya di kain keras. Tujuan pengaturan frame offset ini yaitu untuk mengembalikan posisi frame ke posisi yang telah ditentukan setelah proses bordir aplikasi telah selesai. Sehingga posisi frame tidak terlalu kedepan maupun ke belakang mesin dan akan memberikan ruang atau kenyaman para pengguna untuk memasang aplikasi ke pola.




C. Solusi Berhentinya proses Bordir Secara Mendadak
Beberapa masalah umum yang terjadi ketika proses berhenti mendadak adalah
  1. Benang putus, solusinya pasang kembali benang ke jarum.
  2. Benang kejepit atau mengait pada roller, solusinya perbaiki benang yang terpasang di roller pengatur ketegangan benang.
  3. Benang kusut karena tertalu banyak sisa benang pada spul atau lubang jarum, Solusinya bersihan sisa benang pada bagian pemasangan spul dan lubang tusukan mesin dengan cara menggunting kain yang di bordir lalu gunting dan bersihkan benang pada lubang tusukan jarum dibawah kain
  4. Jarum patah, cari terlebih dahulu sisa jarum yang patah, dapat menggunakan logam detector.
  5. Hasil bordir terhalang oleh bulu-bulu kain maka gunakan plastik diatas kain dasar berbulu tersebut.
Saat ada head yang mengalami putus benang, Mesin akan memberi petunjuk dengan mematikan lampu hampir semua head kecuali head yang mengalami putus benang dengan lampu yang berkedip-kedip serta tampilan monitor akan berubah seperti dibawah ini,



Keterangan: Kotak kuning pada gambar menunjukan Head ke-8 yang mengalami putus benang.


Ketika masalah-masalah tersebut telah diselesaikan, untuk menjalankan kembali lakukan mundur hingga jarum menunjukkan lokasi putusnya jarum pada kain untuk bordiran running atau mundur hingga melewati lokasi benang putus pada kain untuk bordiran tebal dan usahakan lokasi tusukan jarum berada pada bagian yang ditimpa atau ditutup oleh bordiran lainnya. Dengan cara menggerakan tuas Bar Switch.




Catatan: Apabila ingin menghindari benang pada spul yang berbeda warna dengan warna benang pada jarum, muncul pada hasil bordiran atau terjadi bitnik-bintik benang spul pada hasil bordiran, Maka, Sebelum menggerakan tuas Bar Switch, tekan tombol ALL pada Keypad Monitor Mesin Bordir terlebih dahulu atau jalankan Mesin secara perlahan dengan cara tuas Bar Switch digeser ke kanan lalu tahan dan jangan dilepas dulu. Dimaksudkan proses diulang bersamaan untuk seluruh head sehingga menutupi hasil bordir yang sebelumnya.


D. Solusi Memotong Benang yang terlanjur terjahit ke kain


Cara potong benang ketika tusukan bordir bukan lokasi yang tepat dapat dengan cara Tekan Tombol Set dan isikan angka 1 (YES) apabila Tombol Trim tidak muncul pada Monitor. Sedangkan tombol Trim muncul pada monitor tekan Tombol Trim lalu tekan tombol Start keypad. Maka benang yang sudah di jahit ke kain akan dipotong.

6.  Options Setting
7.  Other Setting

C. Float

Pengaturan float berfungsi untuk mengatur lokasi frame pada mesin bordir menuju lokasi stitch (tusukan jarum) tertentu. Agar lebih memahami maksudnya perhatikan gambar berikut menunjukan gambar yang dimisalkan hasil bordir dengan teknik Running.



Misalkan terjadi kegagalan bordir pada lokasi Stitch 2 padahal proses bordir sudah mencapai Stitch ke 6 maka gunakan float untuk memundurkan proses bordir hingga ke stitch 2.



D. Frame


Semoga Bermanfaat

Terimakasih telah berkunjung di https://www.agungpanduan.com
Share This :

0 Comments